Tauhkah kamu?
Dajal (bahasa arab: الدّجّال ad-Dajjāl) adalah seorang tokoh dalam Islam yang akan muncul menjelang kiamat. Dajal dikatakan kafir dan jahat, pembawa fitnah (ujian) terbesar dan tidak ada ujian yang terbesar selain itu
Lafazh ad-Dajjal diambil dari perkataan orang Arab (دَجَلَ الْبَعِيْرَ), maknanya adalah dicat dengan tertutupi dan menutupi dengannya. Makna asal dari kata (الدَّجَلُ) ad-Dajalu adalah mencampuradukkan, dikatakan “دَجَلَ إِذَا لَبِسَ وَمَوَّهَ” maknanya adalah merancukan dan mengaduk-aduk. Jadi, Dajjal adalah orang yang merancukan, pendusta dan yang diberikan sesuatu yang luar biasa. Kata tersebut termasuk bentuk mubaalaghah (melebihkan) dengan wazan (فَعَّالٌ), jadi maknanya adalah banyaknya kebohongan juga kerancuan darinya. istilah Ad-Dajjal, merujuk pada sosok "Penyamar" atau "Pembohong" yang muncul menjelang kiamat.
Lalu bagaimana kita bisa membedakan dajjal? dajjal, mempunya ciri
fisik tersendiri, ia berbeda dari kebanayakan manusia biasa. Menurut hadits Dajjal memiliki ciri fisik seperti cacat pada mata kirinya, memiliki rambut keriting dan lebat. Sedangkan pendapat lain mengatakan mata kanannya yang buta. Ia memiliki perawakan pendek, berkaki bengkok, rambutnya keriting, buta sebelah matanya.
Tertulis di antara dua mata Dajal ك ف ر (Kaf-Fa-Ra artinya kafir) yang bisa dibaca oleh orang buta aksara.
Periwayat hadist lain mengatakan, ia terlihat masih muda, berbadan
besar, agak kemerah-merahan. Ia seorang pemuda posturnya gemuk, kulitnya
kemerah-merahan, berambut keriting, matanya sebelah kanan buta, dan
matanya itu seperti buah anggur yang masak’ (tak bersinar), wajah Dajal
serupa dengan Abdul U Uzza bin Qathan (lelaki Quraisy dari Khuza’ah yang hidup di zaman jahiliyah).
Pada saat itu pula, di antara Muhammad dan para sahabatnya, ada seseorang yang bernama Ibnu shyyad, ia memiliki semua ciri khas Dajal. Umar bin Khattab
pun bersumpah disamping Muhammad bahwa Ibnu Shayyad adalah Dajal,
tetapi Muhammad tidak menjawab apapun dikarenakan ia tidak mendapatkan wahyu
mengenai hal tersebut. Karena itulah Muhammad tidak menyatakan secara
pasti bahwa dia adalah Dajal atau yang lainnya, dan karena itu pula ia
berkata kepada ‘Umar, bahwa jika Ibnu Shayyad benar Dajal, maka 'Umar
tidak akan pernah bisa membunuhnya.
Sebagian sahabat sependapat dengan apa yang diungkapkan oleh ‘Umar,
dan bersumpah bahwasanya Ibnu Shayyad adalah Dajal, sebagaimana
diriwayatkan dari jabir bin abdillah, Ibnu Umar, dan Abu Dzarr.
Kemudian Ibnu Shayyad mendengar apa yang telah dibicarakan
orang-orang mengenainya, lalu dia merasa sangat terluka karenanya.
Kemudian ia membela diri bahwa dia bukanlah Dajal, dan berhujjah bahwa
yang dikabarkan oleh nabi tentang sifat-sifat Dajal tidak sesuai dengan
keadaannya. Ibnu Shayyad mengaku bahwa ia seorang Muslim sedangkan Dajal adalah kafir, ia memiliki keturunan, sedangkan Dajal mandul, ia bisa memasuki kota Makkah dan Madinah, sedangkan Dajal tidak bisa.